HIMMAH Al Washliyah
Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) merupakan organisasi bagian yang lahir dan tumbuh dari induk organisasi Al Jami’iyatul Washliyah (Al Washliyah). Dalam perjalanannya, Al Washliyah telah memiliki posisi yang baik sebagai organisasi masyarakat Islam yang juga tumbuh dan berkembang sebagai organisasi dakwah.
Dibentuknya HIMMAH sebagai organisasi bagian Al Washliyah berangkat dari kesadaran bahwa Al Washliyah membutuhkan kader-kader muda yang memiliki kualitas intelektual dari kalangan mahasiswa guna mencapai target dakwah yang sesuai dengan tuntunan zaman. HIMMAH didirikan pada tanggal 30 November 1959 dengan beberapa dasar sejarah, yaitu:
- Adanya ide pembangunan Universitas Al Washliyah (UNIVA) pada tahun 1955 oleh Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah.
- Keputusan dari Kongres Gerakan Pemuda Al Washliyah (GPA) ke VI/VII yang diselenggarakan pada 10–14 Maret 1956 di Jakarta. Salah satu keputusannya adalah membangun Himpunan Mahasiswa Al Washliyah.
- Berdirinya UNIVA pada 18 Mei 1958.
HIMMAH sebagai organisasi bagian Al Washliyah kini telah tumbuh dan berkembang mencapai usia lebih dari setengah abad. HIMMAH sebagai organisasi intelektual berbasis mahasiswa juga telah mengukir sejarah dengan terlibat langsung pada perjuangan pergerakan nasional Indonesia. Sebagaimana disebutkan para ilmuwan, mahasiswa merupakan agen perubahan dalam sebuah masyarakat. Maka HIMMAH di Indonesia juga memiliki peran penting dalam rangka menciptakan perubahan masyarakat melalui dakwah ke arah yang lebih baik.
Dengan sistem perekrutan anggota yang selektif, HIMMAH melakukan berbagai jenjang kaderisasi, di antaranya: Latihan Kader Dasar (LKD), Latihan Kader Menengah (LKM), Latihan Kader Atas (LKA), dan Bina Kader Instruktur (BKI).
Satu visi besar kepengurusan PP HIMMAH periode ini ialah berkomitmen melahirkan Sejuta Kader dengan tagline
Semangat Ekspansi Untuk Sinergi Membangun Negeri
. Itu semua dapat terwujud tidak terlepas dari kolaborasi
dengan semua pihak, baik internal maupun eksternal, serta keberlanjutan kepemimpinan untuk tetap konsisten menjalankan roda organisasi
dalam menyambut Indonesia Emas 2045.
Struktur Organisasi
Abdul Razak Nasution
Ketua Umum
Fadlan Zainuddin Siregar
Wakil Ketua Umum
Sukri Soleh Sitorus
Sekretaris Jendral
Noprizal Taupan
Bendahara Umum
Muhammad Yani Zandroto
Bidang Pendidikan, Kaderisasi, dan Keanggotaan
Banu Wira Baskara & Ahmad Al Hafiz
Bidang Dakwah dan Amal Sosial
M. Farhan Wasel
Bidang Riset, Teknologi, Media dan Pers
Abdul Halim Hutabarat
Bidang Olahraga dan Kebudayaan
Ubay Barokah Marpaung
Bidang Hubungan Luar Negeri
Indra Utama Tj & Fahru Reza
Bidang Ekonomi, dan Amal Usaha/Usaha Kreatif
Juwita Zahara
Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak
Muhammad Zulsaddam Nasution
Bidang Penanggulangan Terorisme dan Narkoba
Kori Fatnawi Shihab
Bidang Politik, Kajian Strategis dan Kebijakan Publik
Abdul Muthalib Yamko
Bidang Hukum dan HAMBidang
Pendidikan, Kaderisasi dan Keanggotaan.
Meningkatkan tradisi intelektual melalui riset, kajian, dan diskusi.
Hubungan Antar Lembaga Kemahasiswaan, Kepemudaan, dan Hubungan Masyarakat
Menggerakkan kegiatan sosial dan pengabdian masyarakat.
Dakwah dan Amal Sosial
Berdakwah dengan ilmu, beramal dengan kepedulian.
Riset, Teknologi, Media dan Pers
Mengelola publikasi, media sosial, dan hubungan eksternal.
Hukum dan HAM
Politik, Kajian Strategis dan Kebijakan Publik
Mendorong pemanfaatan teknologi untuk pengembangan organisasi.